Minggu, 24 Maret 2013

Tips Menghafal Cepas dan Ingatan Tahan Lama


Mengapa ya, kok rasanya apa-apa yang dihafal sering lupa? Terus, kenapa kalau menghafal saya memerlukan waktu berjam-jam agar ingatan itu benar-benar lengket?”
Pertanyaan di atas secara tidak sadar sering kita ungkapkan karena sulitnya menghafal, terutama pelajaran-pelajaran yang banyak memakai istilah asing, seperti biologi, kimia, geografi, dan sosiologi. Selain itu, tak jarang kita juga dituntut untuk menghafal hal-hal penting lainnya yang terkadang sama sulitnya dengan menghafal istilah-istilah asing. Tapi di belahan dunia ini juga ada beberapa manusia berotak jenius yang mampu menghafal dengan cepat, bahkan di usia muda mereka telah mampu menunjukkan bakat yang gemilang tesebut. Hal ini bukan berarti kita yang sering menganggap diri kita “manusia biasa” tidak mampu berbuat seperti mereka.
Anda mungkin pernah mendengar riwayat Ibnu Hajar, seorang yang lemah ingatannya hingga ia terus menerus  tinggal kelas. Pada suatu hari karena sedih akan kebodohannya, ia pergi ke sebuah gua untuk menenangkan diri, kemudian ia melihat tetesan air dari stalaktit gua yang membasahi sebuah batu dan batu itu berlubang akibat pelapukan yang disebabkan tetesan air yang terus-menerus. Setelah melihat hal itu ia sangat takjub, karena batu yang begitu keras dapat berlubang akibat tetesan air yang sangat lembut, padahal otaknya tidak mungkin lebih keras dari batu. Pulang dari sana ia kembali giat belajar kepada gurunya dan pada akhirnya ia menjadi  penghafal hadits dan ilmuwan  fiqh yang disegani karena keluasan pengetahuannya.
Demikianlah memang, walaupun kita mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, tapi sebenarnya Tuhan memberi potensi yang sama kepada kita, namun di antara manusia ada yang optimal menggali potensinya dan akhirnya ia berhasil, namun tidak sedikit juga yang malas melatih kemampuannya sehingga ia tidak mempunyai kelebihan apapun. Maka jangan pernah berputus asa dan menganggap hidup tak ada artinya, jika kita giat dalam berusaha kekurangan bisa menjadi kelebihan.
Dalam menghafal hal-hal yang dimitoskan sulit, cobalah tips berikut:
1. Pilihlah waktu yang tepat.
Ketika Anda mempunyai sebuah berita yang mengejutkan lalu Anda sampaikan kepada orang yang sedang marah, bagaimanakah tanggapan orang tersebut? Tentu ia akan semakin marah dan ia akan memarahi Anda. Coba bila anda sampaikan berita itu di saat ia tenang, mungkin tanggapannya akan lebih baik dan bersahabat.
Waktu yang tepat akan menghasilkan hal yang diharapkan, maka menghafallah pada saat yang tepat. Biasanya pada pagi hari mulai dari subuh sampai sekitar jam 10 pagi, karena pada saat itu tubuh kita berada dalam suasana yang masih segar setelah beristirahat semalaman. Tapi jangan menghafal pada waktu baru bangun tidur, selain dapat merusak mata, bisa-bisa Anda akan tertidur lagi setelah melihat hafalan yang sulit.
2. Cari tempat yang pas.
Mungkinkah kita makan di tempat yang menjijikkan? Secara normal selera makan kita tentu akan hilang. Kehidupan kita dipengaruhi oleh lingkungan sekitar kita, oleh karena itu jika ingin cerdas carilah tempat yang dihuni orang-orang pintar  agar ketularan pintar dari mereka. Walaupun ada pepatah yang menyebutkan “emas akan tetap menjadi emas meski dicampakkan ke dalam lumpur” (artinya orang yang cerdas tetap akan cerdas walaupun berada di tengah-tengah golongan orang yang tidak pintar), tapi manusia senantiasa terpengaruh dengan apa yang ditempatinya.
Jadi carilah tempat yang memungkinkan untuk menghafal secara nyaman, tidak usah mewah yang penting nyaman. Mengenai kenyamanan ini biasanya bersifat relatif, contohnya ada orang yang suka dengan musik, tapi ada juga yang lebih mencintai tempat yang jauh dari kebisingan. Intinya carilah tempat yang nyaman dan memungkinkan untuk menghafal tanpa mendapat gangguan.
3. Carilah cara agar berkonsentrasi.
Musuh utama dalam menghafal adalah buyarnya konsentrasi, padahal konsentrasi adalah hal yang sangat dibutuhkan dalam menghafal. Ketika menghafal tak jarang pikiran kita melayang entah kemana mengkhayalkan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan hafalan tersebut, sehingga waktu habis terbuang sia-sia bukan untuk menghafal. Dan jangan harap apa yang dihafal akan masuk ke otak kalau anda tidak berkonsentrasi, karena memori tersebut hanya bersifat sensori yang bertahan di ingatan selama beberapa detik saja, lalu tidak akan bisa diingat kembali.
Salah satu strategi untuk meningkatkan daya konsentrasi adalah dengan cara berdoa. Dengan berdoa jiwa kita akan tenang, sehingga mudah untuk berkonsentrasi. Dalam kondisi pikiran yang  fresh seperti ini, membangun konsentrasi bukanlah hal yang sulit.
4. Asosiasikan hafalan itu dengan hal-hal yang gampang diingat.
Otak manusia secara garis besar terdiri dari dua bagian, otak kanan dan otak kiri. Otak kiri cenderung berpikir secara rinci, rasional, berupa perhitungan, dan tidak dapat mengingat dalam jangka waktu lama. Sebaliknya otak kanan berpikir acak, hanya menurutkan perasaan, berupa perkiraan, tetapi mampu mengingat sesuatu lebih lama. Contohnya ketika mengingat sesuatu kita lebih mudah mengingat gambaran visual daripada mengingat namanya. Hal ini karena otak kanan bekerja dengan kreatif dan tidak terpaku pada satu cara saja, dengan cara kerja seperti ini segala sesuatunya menjadi tidak membosankan dan selalu dipenuhi dengan ide-ide baru.
Maka agar ingatan tahan lama harus diasosiasikan dengan hal lain yang gampang diingat dan unik, karena hal itu juga akan menghindarkan dari tercampurnya ingatan yang bisa membuat kebingungan. Hal yang dianggap penting tentu akan terus menerus diingat karena ia dianggap berbeda dengan hal lain yang biasa-biasa saja. Akan tetapi membuat semua hal menjadi penting merupakan hal yang sulit. Solusinya, buatlah suatu hal yang ingin diingat itu menjadi unik melalui  pengasosiasian dengan hal yang gampang diingat. Contohnya bila ada rumus atau istilah ilmiah bisa saja dimiripkan dengan nama anggota keluarga anda agar mudah diingat. Contoh lainnya, di   dalam sebuah ensiklopedia terdapat istilah yang sulit diingat padahal entri tersebut penting sementara itu di dekatnya ada entri berisi istilah yang gampang diingat, maka agar mudah sebaiknya kita juga mengingat entri yang gampang tersebut agar ketika dibutuhkan gampang mencarinya.
Contoh kasus lainnya adalah suatu ketika anda lupa satu istilah, tidak usah terlalu memaksakan diri untuk mengingatnya, tetapi cobalah mengingat hal lainnya yang mungkin saja berkaitan dengan hal tersebut, ini akan membangkitkan ingatan itu dengan sendirinya.
Bersambung…